kamis, 8 agustus
Masih dalam suasana lebaran,
suasana kemenangan bagi umat muslim di jagad ini. Suasana yang sangat romantis,
mesra dan indah dalam setiap keluarga sangat jelas terpancar dalam keluarga terutama disini, di kampung halaman
tercinta. Tempat dimana aku dikenalkan pertama kali kepada hitam putihnya
dunia. Tempat dimana aku belajar, bercinta maupun bercanda dengan pahit
manisnya kehidupan.
Pukul 10.26,
Masih terlihat kesibukan warga
sekitar yang lalu lalang untuk berbagi maaf kepada sanak keluarganya. Aku, ditempatku
masih asik memandangi mereka dan mengumbar senyum kepada halayak yang tak
sengaja melintas atau bahkan sudi singgah di gubuk tercintaku.
Berjam jam aku hanya duduk,
tersenyum dan berulangkali membuat “tweet” yang tidak jelas dalam sihir dunia
maya. Dari kejauhan, nampak kebahagiaan
dalam keluarga besar kami. Tapi tahukah kalian para setan..? tahukah kalau
sebenarnya kami berada dalam kedukaan..?
Iya, nenek kami yang berada di
Surabaya kini sedang mengalami Naza’. Beliau adalah adik kandung nenek dari
ibuku. Beliau adalah sosok perempuan tua yang sangat ramah kepada siapapun,
makhluk sosial yang luar biasa dengan beribu kesederhanaan dan kedisiplinannya.
Beliau telah menjadi guru yang baik bagi anak-anak dan cucu-cucunya tentang bagaimana bertoleransi antar umat beragama,
bagaimana cara bersosial di tengah kerumunan manusia-manusia asing , bagaimana
cara management waktu yang benar dan masih banyak lagi tentang beliau yang
hingga saat ini, detik ini masih sangat membekas dalam benak kami sekeluarga.
Dalam keluarga kami, ini adalah
suasana lebaran yang paling menyedihkan. Bayangkan saja, setahun yang lalu kami
sekeluarga masih berkumpul, meminta maaf, bercanda dan berolok gurih satu sama
laindi rumah ini.namun sekarang, sebagian tetap berkumpul demi menjaga suasana
indahnya hari kemenangan, namun sebagian lagi harus menunggu dengan cemas di
Rumah sakit Surabaya, tepatnya di RKZ Diponegoro. Dokter memang sudah berkata
bahwa tidak ada harapan lagi untuk nenek kami, tapi bagi kami keluarga
besarnya. Kami masih percaya dengan mukjizat, bahwa Tuhan selalu berhasil
membuat makhluknya terkagum-kagum. Memang begitulah seharusnya,mungkin bagi
dokter “that’s imposible” tapi keluarga yang baik tidak akan pernah mengubur
harapan bagi anggota keluarganya.
Begitulah kira-kira kesimpulanku.
Oh iya, aku belum bercerita
tentang penyakit yang dideritanya.
seperti yang aku bilang tadi,
bahkan setahun lalu beliau masih bersama – sama dengan kami dalam berbagai kesibukan
keluarga. Ini dikarenakan penyakit biadab itu baru terdeksi beberapa bulan
lalu. Memang sudah terlambat, dan karena terlambat terdeteksi tersebut maka
penyakit ini sudah kian mengganas dan sudah mencapai stadium akhir. Beliau
menderita kanker usus. Penyakit yang tidak pernah diharapkan oleh siapapun. Kanker
ini telah merenggut jutaan nyawa didunia
per-tahunnya. Bahkan secara medis, masih belum ditemukan obat untuk penyakit
ini. Ketika mendengar vonis dari dokter Irwan untuk pertama kalinya, suara yang
keluar dari mulut dokter Irwan terdengar seperti petir yang menyambar di siang
hari. Betapa tidak, nenek kami dikenal sangat memperhatikan kesehatannya bahkan
diantara nenek – nenek kami yang lain. Dialah yang paling pergi ke dokter meski
hanya untuk check tensi darah atau juga cek kesehatan yang lain.
Setelah vonis dokter keluar dan
melalui beberapa pertimbangan, maka nenek tidak diberitahu penyakit yang
diderita sebenarnya. Beliau hanya diberitahu jika menderita gejala lever. Kenapa demikian?
Keluarga memandang, jika
diberitahu maka kemungkinan akan terjadi shock berat dan hal itu bisa menurunkan
semangat yang secara otomatis nantinya akan mengganggu kesehatannya sendiri.
Yah, tidak ada penyakit yang
tidak ada obatnya. Itulah harapan kami satu – satunya. Dan, kami selalu percaya
bahwa Tuhan selalu mendampingi kami. Itulah yang membuat kami sekeluarga tetap
kuat dan tabah menjalani cobaan ini. Kami menganggap ini adalah bentuk rasa
cinta Tuhan kepada makhluknya. Karena bagaimanapun, Tuhan tidak akan member cobaan
diluar batas kemampuan manusia itu sendiri. Dan Tuhan akan memberikan cobaan
kepada hamba yang mengimani-Nya.