Saturday, August 10, 2013

Raya Biru

kamis, 8 agustus


Masih dalam suasana lebaran, suasana kemenangan bagi umat muslim di jagad ini. Suasana yang sangat romantis, mesra dan indah dalam setiap keluarga sangat jelas terpancar dalam  keluarga terutama disini, di kampung halaman tercinta. Tempat dimana aku dikenalkan pertama kali kepada hitam putihnya dunia. Tempat dimana aku belajar, bercinta maupun bercanda dengan pahit manisnya kehidupan.
Pukul 10.26,
Masih terlihat kesibukan warga sekitar yang lalu lalang untuk berbagi maaf kepada sanak keluarganya. Aku, ditempatku masih asik memandangi mereka dan mengumbar senyum kepada halayak yang tak sengaja melintas atau bahkan sudi singgah di gubuk tercintaku.
Berjam jam aku hanya duduk, tersenyum dan berulangkali membuat “tweet” yang tidak jelas dalam sihir dunia maya.  Dari kejauhan, nampak kebahagiaan dalam keluarga besar kami. Tapi tahukah kalian para setan..? tahukah kalau sebenarnya kami berada dalam kedukaan..?
Iya, nenek kami yang berada di Surabaya kini sedang mengalami Naza’. Beliau adalah adik kandung nenek dari ibuku. Beliau adalah sosok perempuan tua yang sangat ramah kepada siapapun, makhluk sosial yang luar biasa dengan beribu kesederhanaan dan kedisiplinannya. Beliau telah menjadi guru yang baik bagi anak-anak dan cucu-cucunya tentang  bagaimana bertoleransi antar umat beragama, bagaimana cara bersosial di tengah kerumunan manusia-manusia asing , bagaimana cara management waktu yang benar dan masih banyak lagi tentang beliau yang hingga saat ini, detik ini masih sangat membekas dalam benak kami sekeluarga.
Dalam keluarga kami, ini adalah suasana lebaran yang paling menyedihkan. Bayangkan saja, setahun yang lalu kami sekeluarga masih berkumpul, meminta maaf, bercanda dan berolok gurih satu sama laindi rumah ini.namun sekarang, sebagian tetap berkumpul demi menjaga suasana indahnya hari kemenangan, namun sebagian lagi harus menunggu dengan cemas di Rumah sakit Surabaya, tepatnya di RKZ Diponegoro. Dokter memang sudah berkata bahwa tidak ada harapan lagi untuk nenek kami, tapi bagi kami keluarga besarnya. Kami masih percaya dengan mukjizat, bahwa Tuhan selalu berhasil membuat makhluknya terkagum-kagum. Memang begitulah seharusnya,mungkin bagi dokter “that’s imposible” tapi keluarga yang baik tidak akan pernah mengubur harapan bagi anggota keluarganya.  Begitulah kira-kira kesimpulanku.
Oh iya, aku belum bercerita tentang penyakit yang dideritanya.
seperti yang aku bilang tadi, bahkan setahun lalu beliau masih bersama – sama dengan kami dalam berbagai kesibukan keluarga. Ini dikarenakan penyakit biadab itu baru terdeksi beberapa bulan lalu. Memang sudah terlambat, dan karena terlambat terdeteksi tersebut maka penyakit ini sudah kian mengganas dan sudah mencapai stadium akhir. Beliau menderita kanker usus. Penyakit yang tidak pernah diharapkan oleh siapapun. Kanker ini  telah merenggut jutaan nyawa didunia per-tahunnya. Bahkan secara medis, masih belum ditemukan obat untuk penyakit ini. Ketika mendengar vonis dari dokter Irwan untuk pertama kalinya, suara yang keluar dari mulut dokter Irwan terdengar seperti petir yang menyambar di siang hari. Betapa tidak, nenek kami dikenal sangat memperhatikan kesehatannya bahkan diantara nenek – nenek kami yang lain. Dialah yang paling pergi ke dokter meski hanya untuk check tensi darah atau juga cek kesehatan yang lain.
Setelah vonis dokter keluar dan melalui beberapa pertimbangan, maka nenek tidak diberitahu penyakit yang diderita sebenarnya. Beliau hanya diberitahu jika menderita gejala lever.  Kenapa demikian?
Keluarga memandang, jika diberitahu maka kemungkinan akan terjadi shock berat dan hal itu bisa menurunkan semangat yang secara otomatis nantinya akan mengganggu kesehatannya sendiri.

Yah, tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Itulah harapan kami satu – satunya. Dan, kami selalu percaya bahwa Tuhan selalu mendampingi kami. Itulah yang membuat kami sekeluarga tetap kuat dan tabah menjalani cobaan ini. Kami menganggap ini adalah bentuk rasa cinta Tuhan kepada makhluknya. Karena bagaimanapun, Tuhan tidak akan member cobaan diluar batas kemampuan manusia itu sendiri. Dan Tuhan akan memberikan cobaan kepada hamba yang mengimani-Nya.

Monday, August 5, 2013

Re - Memory

6 agustus,

Di pagi yang indah ini aku "dibangunkan" oleh belaian tangan Tuhan. Belaian lewat indahnya kumandang suara suara yang keluar dari megaphone Masjid. Aku bersyukur jika hari ini kembali dipertemukan dengan pagi yang indah ini. Segera aku wujudkan bentuk syukurku ini dengan ibadahku.

4:47 am - WIB
 Seketika aku teringat kembali dengan masalaluku. Entah berapa tahun yang lalu, tapi ingatan itu begitu kuat. sekuat Patronus Charm yang dikeluarkan Harry Potter untuk mengusir para dementornya.
Aku lalu terdiam, sambil menggali perasaanku waktu itu.
Oh Tuhan.., ternyata ini adalah memori semasa kecil dimana kakek dan nenekku masih "Sehat". Beliau berdua yang banyak memberiku pelajaran tentang rasa syukur, rasa terimakasih baik secara horizontal kepada sesama manusia maupun secara vertikal kepada Tuhan yang maha segalanya.
Beliau berdua mungkin adalah orang yang paling membanggakanku ketika aku masih kecil. Bahkan sekarangpun aku masih berpendapat demikian.
Inilah sisi lain dari seorang kakek dan nenek yang selalu mendambakan cucu laki laki.

Iya, aku adalah cucu pertama dari kakek dan nenekku. Selama hidupnya "Embah" selalu mendambakan anak lelaki. namun apa yang didapat, beliau bedua memiliki 5 orang anak dan yang "tersial" mereka semua terlahir sebagai seorang "hawa". tapi disinilah hebatnya, meski demikian embah selalu bangga dan sabar menjalani hidup. bahkan dari 5 orang anak2nya ini mereka benar benar memahami makna kata "Syukur". 

Setelah anak anaknya beranjak dewasa, anaknya yang pertama dipingit oleh remaja gagah yang masih tinggal dalam satu kampung bersama dengannya. dan akhirnya embah merestui pernikahan ayah dan ibuku.
Selepas pernikahan, embah tak pernah berhenti berharap kelak akan lahir seorang cucu laki laki yang memberikan warna dalam hidupnya. Dan Tuhan menyambut doa kedua orang luar biasa ini.
setelah kurang lebih dua tahun menikah lahirlah si jabang bayi bernama "Wahyu budiarko" yang tak lain adalah aku. Lelaki pertama dari generasi eyang Sidik.

Setelah resmi lahir ke dunia, maka 7 hari setelahnya orang dikampungku biasa menggelar syukuran. nah kali ini mbah buyut yang pada saat itu "masih ada" meluapkan rasa gembiranya dengan memotong 5 hewan ternaknya untuk kemudian dihidangkan dalam syukuraan akbar di desaku. 

setahun berselang, mungkin karena Tuhan terlalu menyayangi mbah buyut. maka Tuhan-pun memanggilnya tanpa peduli bahwa aku belum sempat benar benar mengenalnya.
meskipun demikian, cerita dari pendahuluku membuatku sangat dekat dengan mbah buyutku yang satu ini. bahkan sampai sekarang, aku masih sangat bersemangat jika harus mendengar cerita tentang beliau baik dari mbah puti maupun dari kedua orang tuaku.

Maka sekali lagi aku memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan, bahwa atas kuasanya lah aku dilahirkan dalam keluarga yang luar biasa ini. 

Describtion

Ada banyak sekali akun yang terdaftar dalam google, blogspot, facebook, twitter dan lain sebagainya.
Dan sialnya, aku juga menjadi korban akun dunia maya ini.

Entah berapa banyak akun yang sengaja aku buat, dan banyak diantaranya telah tersisih dari otakku. Semoga Blog yang terdaftar dengan nama "LORD ARKO" ini bisa panjang umur dan terus menerus melahirkan karya. Meskipun beberapa hanya "copy-paste".

Selamat berbagi dan Selamat Menikmati..!!